ANTIOKSIDAN

MENGENAL ANTIOKSIDAN
Putri Ayu Galuh Wulandari
D-IV Promosi Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Galuh.deri@gmail.com

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain yang dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh. Radikal bebas bersifat reaktif


Antioksidan berfungsi sebagai senyawa penghambat reaksi radikal bebas penyebab penyakit karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh manusia. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak mempunyai sistem pertahanan antioksidan yang cukup, jika terjadi paparan radikal berlebihan, tubuh membutuhkan antioksidan eksogen atau luar (Muchtadi, 2017:3).

Peningkatan Radikal Bebas disebabkan oleh:

  1. Faktor Stres
  2. Radikal UV
  3. Polusi Udara, dan 
  4. Lingkungan mengakibatkan sistem pertahanan perlu tambahan antioksidan dari luar.
Fungsi Utama Antioksidan:
  1. Memperkecil terjadinya proses oksidasi dari lemak dan minyak
  2. Memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan 
  3. Memperpanjang masa pemakaian dalam industri makanan 
  4. Meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi


Apabila masyarakat sering terpapar oleh Radikal Bebas, dan kekurangan Antioksidan maka akan menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif (penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghancuran terhadap jaringan atau organ tubuh). seperti penyakit:

  1. Hipertensi
  2. Diabetes Mellitus
  3. Jantung, dan
  4. Kanker, dll
Untuk mengurangi penyakit degeneratif, masyarakat membutuhkan antioksidan yang cukup untuk tubuhnya. Antioksidan bisa di dapat dalam makanan-makanan yang mengandung antioksidan, seperti:

  1. Bayam
  2. Kismis
  3. Teh Hijau
  4. Jeruk, dan
  5. Cengkeh dll

Namun dalam pengonsumsiannya tidak boleh berlebih, karena antioksidan bila di konsumsi secara berlebihan akan memiliki efek samping seper, penglihatan kabur, alergi, bahkan tumor hati serta kandung kemih




Daftar Rujukan


Apriandi, A. (2011). Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Keong Ipong-Ipong. Institut Pertanian Bogor, Bogor: Fasciolaria salmo.
Gordon, M. (1990). The antioxidants of human extracellular in Vitro. Elsevier Applied Food Science Series.
Ramadhan, P. (2015). Mengenal Antioksidan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Triyem. (2010). Aktivitas Antioksidan dari Kulit Batang Manggis Hutan. Universitas Indonesia, Jakarta: Garcinia cf.
Winarsi, H. (2017). Antioksidan Alami dan Radikal. Jogjakarta: UGM Press.


Komentar